作词 : Amien Kamil 作曲 : Amien Kamil Siapakah yang sengaja memintal hujan pada senja itu  6 dan mengabarkannya lewat bait-bait dari susunan gerimis  Sementara pada senja yang lain  aku celupkan wajahku yang mulai berdebu  kedalam genangan kenangan tanpa perlu ada yang disisakan Hidup adalah seperti merobek ingatan melalui museum  Tak sampai nanti, kita kan benar-benar mulai menyerap  apa yang terlihat Lantas kita berpikir tentang hal itu  dan lihat itu dalam sebuah buku puisi  Kita mengingatnya  karena tak dapat mengambil semuanya sekaligus (Kopi, dream theatre dan sejumlah potongan potongan  kenangan yang menyusup malam  dan kutemukan diriku menjelma hutan hujan) Sementara dari balik halaman riwayat yang berkarat orang-orang mulai membersihkan bekas reruntuhan  keriuhan kerusuhan dan mengais sisa-sisa harapan Peta bencana hanya melompat-lompat  sesuai bantingan kartu dan kocokan dadu  untuk mengalihkan masalah Aku merindukan konser hujan  dimana rintik mengiringi ratusan capung warna-warni  menari dikehijauan. Dimana kidung sorga  meneduhkan hati ribu bahkan jutaan orang  Sementara sehabis hutan hujan tercurah dari langit  aku menyaksikan malaikat-malaikat pembawa berkah  diantara bianglala kembar di hamparan langit biru “Tengadahkan wajahmu ke langit mandi bulan dan rasakan kehangatan  sinar mentari pagi di hatimu.” Perlu kau tahu aku senantiasa berdoa untukmu : Mengingat bahwa manusia memang mikrokosmos  alam semesta dalam bentuk miniatur. Tari Ilahi masa depan  yang harus mampu menyampaikan dengan sedikit gerakan  beberapa arti dari misteri alam semesta yang mesti dikuakkan